Kamis, 07 Desember 2017

Responding paper kelompok 11




Responding paper kelompok 11
Upacara kelahiran, perkawinan dan kematian dalam Agama Hindu
·         Kelahiran di dunia ini merupakan tempat bagi sang jiwa (atma) untuk melakukan instrospeksi diri. Oleh karena itu jiwa harus lahir lagi dan lagi sampai mengatasi Maya, mencapai keadaan keseimbangan dan menyadari asal usulnya. Ketika seseorang meninggal, jiwanya bersama dengan sisa-sisa karma (karma wasana) meninggalkan tubuh melalui sebuah lubang di kepala dan pergi ke dunia lain dan kembali lagi setelah menghabiskan beberapa waktu di sana. Apa yang terjadi setelah jiwa meninggalkan tubuh dan sebelum reinkarnasi lagi adalah misteri besar.
Dalam Hindu pemakaman adalah sakramen kelahiran kembali seorang individu. Setelah kematian, umat Hindu tidak dikubur, tetapi dikremasi menurut prosedur yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam kitab suci. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa jiva yang terdiri dari lima unsur dari Prakriti (alam) yang perlu dikembalikan ke sumber mereka setelah kematian. Dari api, tanah, air dan udara dalam tubuh kembali ke bumi tempat asalnya, sedangkan unsur kelima eter unsur bersama dengan jiwa kembali ke alam yang lebih tinggi. Kremasi bukan satu-satunya metode untuk mengembalikan unsur dalam tubuh. Anak-anak di bawah umur akan dimakamkan setelah kematian. 

Kelahiran di dunia ini merupakan tempat bagi sang jiwa (atma) untuk melakukan instrospeksi diri. Oleh karena itu jiwa harus lahir lagi dan lagi sampai mengatasi Maya, mencapai keadaan keseimbangan dan menyadari asal usulnya. Ketika seseorang meninggal, jiwanya bersama dengan sisa-sisa karma (karma wasana) meninggalkan tubuh melalui sebuah lubang di kepala dan pergi ke dunia lain dan kembali lagi setelah menghabiskan beberapa waktu di sana. Apa yang terjadi setelah jiwa meninggalkan tubuh dan sebelum reinkarnasi lagi adalah misteri besar.
·         Upacara turun tanah yang dikenal di nusantara serupa dengan Nishkramana Samskara. “Niskramana, berarti bebas ke luar. Maksudnya, bayi yang selalu berada di dalam rumah bersamaan sang ibu bisa dibawa ke luar rumah setelah dilaksanakan upacara Niskaramana Samskara.”-“ Menurut Gobhil Grhasutra : Niskramana, sebaiknya dilaksanakan pada bulan ketiga setelah kelahiran. (jannat yahtratiyah jautsnah tasya tratiyayam). Namun, Paraskara Grhasutramengijinkan bila samskara tersebut dilaksanakan pada bulan keempat.” (Kalau tak salah, dulu saya mengutip kalimat ini dari buku 108 Mutiara Veda, namun bukunya hilang dipinjam teman). 
Serupa pula dengan perintah kitab suci Manawa Dharmasastra adyaya II sloka 34, seperti disebutkan , “Di bulan keempat harus dilakukan upacara Niskramana bagi bayi itu. ..”
Di Bali, upacara turun tanah ada yang melaksanakannya pada saat telu bulan (tiga bulan Bali) setelah kelahiran bayi, ada pula saat satu weton (enam bulan). Di Aceh berbeda lagi, upacara turun tanah dilaksanakan ketika bayi berumur 44 hari. Di Jawa pada bulan ketujuh kalender jawa (bulan ke delapan dalam tahun masehi).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

video upacara pemberkatan pernikahan umat budha

Upacara Perenikahan Umat Budha Persyaratan saat akan mengadakan pernikahan didalam tradisis Budha: Mengisi Formulir Pemberkataan ...